Tuesday, May 13, 2014

Jatuh

Terkadang aku jatuh juga. Bukan sekali tetapi selalu.
Selalu juga terlebih dari batasan, had dan sempadan.
Manusia itu sifatnya berubah-ubah, selalu saja hanyut dalam emosi. Aku juga manusia, bukan robot yang diatur langkah dan gerak-gerinya - sempurna.
Hati manusia juga berbolak-balik sifatnya, boleh jadi hari ini tenang, hari esok siapa tahu? Langkah menuju sempurna itu terlalu jauh dan banyak persimpangan. Letih.


Aku,
Terkadang gelaknya kuat tak henti-henti,
Selalu saja terlebih tawa seperti anak kecil yang megah berlari,
Terkadang marah juga menguasai diri,
Terkadang menangis mendambakan suatu yang tak pasti.

Aku,
Terkadang lupa juga membaca doa tidur dan ayat Qursi,
Selalu lalai dalam solat dan jarang muhasabah diri,
Terkadang seronok mengumpat sana-sini,
Terkadang lupa bersyukur atas nikmat Illahi.

Walaupun aku jatuh, aku cuba bangkit sendiri. Jatuh tak bermakna lemah. Tersungkur tak bermaksud kalah. Iman itu turun naik bagai roda, kadang kala di atas, ada kalanya di bawah. Moga-moga selalu di atas.
Wahai tuhan, bimbing aku ke jalan yang kau suka.
Wahai teman, pimpin tangan aku, bawa aku bersama ke syurga.
Wahai hati, pandu bila aku buntu,
Wahai iman, tetaplah di sini bila aku perlu.










No comments:

Post a Comment